A risky job

Beberapa bulan lalu, saya baca berita di detik.com. Ada tersangka kerah putih, diadili karena kecerobohan yang blio buat , sehingga perusahaan tempat dia bekerja, dan mungkin juga negara, rugi puluhan milyar.

pas di pengadilan, anaknya yang berumur 10 tahunan  datang, langsung lari ke bapaknya, mereka gulimg gulimg di lantai. melepas rindu. Momen mengharukan ini di “capture” oleh kamera wartawan.

entahlah, si bapak menerima suap apa tidak. saya sedih lihat foto anak-bapak itu.

Lalu tiba tiba saya teringat peristiwa hampir 13 tahun lalu. Saya lagi hamil si kakak waktu itu, ada pelatihan table manner dan juga service excellent or a like. 

Yang memberi materi pelatihan sudah puluhan tahun kerja di bank, saat itu sudah pensiun. entah blio masih ada atau sudah berpulang.

Ketika saya mau berpamitan, bapak ini menatap saya lama. yang saya tahu, beliau jarang mau ngobrol basa-basi sama orang yang baru dia kenal. to note, lingkar satu pertemanan blio saja kategori “sosialita”. Indonesia’s tattler.

percakapannya kira-kira gini :

Him : Kapan kamu melahirkan?

Saya : next month.

HIm: Kerja (di industri ini) yang benar. jangan macam-macam. hati-hati.MUngkin nanti kamu bukan siapa-siapa. bukan pejabat, bukan direksi. But make your future children proud of you. Don’t let them down.

Saya hanya tersenyum dan menganguk. basa-basi, jujur saja…

siang ini…

Di salah satu Whastapp grup yang saya ikutin lagi heboh. salah seorang yang memiliki profesi seperti saya diciduk pihak berwajib karena merugikan instasi blio bekerja. berita yang every now and then saya juga baca sih.

Tapi kali ini, i know him in person….

saya mulas, langsung terbayang istri dan empat anaknya yang kecil-kecil…

How they can cope with this…

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s