Life lately…

Sejak tahun 2008 ambil raport menjadi agenda rutin, termasuk cuti atau at least ijin datang siang ke kantor.

Everything must come to the end, maka hari Sabtu kemarin 6 Mei, menjadi agenda terakhir saya mengambil raport anak-anak.

My youngest had graduated from high school.

Dan esok, Insya Allah akan mengikuti ujian seleksi PTN, apa ya namanya sekarang?

Saya dulu dua kali ikut UMPTN, keduanya gagal! Sedih banget berhari-hari sampai nangis.

Makanya malam setelah sholat Isya, saya berdoa semoga apapun hasilnya, saya percayakan yang terbaik untuk si adek dan memohon semoga anakku dipelihara dari kekecewaan jika hasilnya tidak sesuai ekspektasi.

Rasanya baru kemarin kami nangis-nangisan karena PPDB 2020 tidak seperti yang diharapkan.

Well, time flies…waktu juga yang membuktikan decision Allah pasti yang terbaik.

Bersekolah 1Km dari kantor saya, kami jadi ada waktu lebih banyak bersama. Ke kantor saya yang nyetir lalu saya drop dia. ketika si adek punya SIM, dia yang nyetir…saya melanjutkan ke kantor, lalu siangan dia ambil kunci mobil di kantor. Atau kami pulamg sama-sama. Kalau doa dia saat kelas 3 SMP dikabulkan, hal ini tidak bisa terjadi.

Well, good luck adek!

If you can’t stop thinking about it…

Don’t stop working for it…

Kalau kata google sih, kata katanya Michael Jordan. Mungkin kurang pantas nulis di sini, tapi blog memang buat saya mengingat apa rencana, pengalaman bahkan pembelajaran buat saya. Besides, writing keeps my sanity.

Ya sejujurnya sih, saya suka kepikiran hutang saya sama almh Ibu saya.

Saya pun suka becanda mau kuliah di Negara Scandinavia tapi bahasa pengantar bahasa Inggris. Komen-komen saya sama Ashar, teman saya yang awal 2000’an kuliah di Perancis kayak gini.

Minggu lalu, teman saya – ID-, lagi menunggu hasi Post Graduate studynya. Tahun lalu Master dia selesai, blio ke Amrik, btw.

Terus bicara kuliah, terus komen gini di grup:

img_1045

saya sampai nulis di twitter, hitung umur anak-anak dan umur saya, kayaknya saya baru lega bisa leluasa punya pengeluaran besar di mid 40. That year, both my kids will be in college. Will it be too late or will I be too old?

Sampai Imel bilang teman blio ada yang S1 di usia 60’an. :)) Hebat semangat belajarnya.

Akhirnya saya iseng browsing2x sampai saya buat spreadsheetnya.

Isinya

Nama Universitas

Program Study

Durasi study

Biaya study

Link Univ tersebut

Requirement (TOEFL, GMAT/GRE)

Ini dari program study yang mendekati background saya. Kebetulan di satu negara.

untuk negara lain, saya bikin tab page lagi. Ingat! Kalau ngayal harus detail!

img_0977-1

GMAT nya paling kecil 550! Duhhhh hahahahah. Udah mau nyerah saja rasanya. Belum mikirin Tuition Fee.

Oh ya, saya baru tahu juga, di Austria, Master program relatif affordable buat program study yang mendekati background saya. Sekitar Euro 400/semester dan total 4 semester. Ada satu program study yang saya incer di negara itu (yang bahasa pengantarnya bahasa Inggris).

Requirement mereka juga lebih tinggi, tentunya. Yet considering, I have time, harusnya punya persiapan lebih matang.

Living cost bisa hampir mirip dengan living cost saya sekarang, paling mahal biaya sewa rumah. Dan ini diaminin Doni, sahabat SMA saya yang phD di Itali dan Inggris.

Hmm….we’ll see! Terima Kasih teman-teman twitter yang sudah menanggapi draft novel kehidupan saya! Hahahaha!

The Thought

It has been the third time for less than one year, i dreamt about you. Knowing you for just a year, but it changed many point of view. And still continue, even you’re not there anymore.

The “susah move on” is a true phrase after all.

a note to my friend

ex-collega saya, Ito-kun, akhir tahun lalu kembali ke tanah air. Blio sudah menyelesaikan MBA-nya di Boston, sempat kerja di kota tersibuk di Asia, namun  tidak betah. Ketika masa suntuk datang, memutuskan berhenti,blio malah dapat kerjaan baru, di kota bahkan negara yang berbeda, kali ini tidak terlalu jauh dari tanah air.

Kayaknya, saya sering banget ceritain di blog ini on which, old enough to be my son. :)) 

Yep, itu bercandaan kami karena usia kami terpaut jauh…. pakai banget. Tapi seru aja ngobrol ama Ito. Biar masih muda, pengalaman hidupnya menurut saya banyak. Pernah Tinggal di dusun sebelah timur Indonesia, sebuah kampung di negara tempat neneknya lahir, beberapa kota besar dunia pun pernah. Belum lokasi jalan-jalannya! sama menariknya! Dari keluarga sangat berkecukupan namun pekerja keras. 

well, anyway…kedatangan blio bulan lalu, cukup membuat saya kaget with WOW effect.

Ternyata, cita cita lama blio adalah membuka perpustakaan di seluruh Indonesia! his pioner libabry in his mother’s house. Untuk mendukung noble-act nya itu, blio butuh donor buku! Jadilah kami bertemu sebentar di gedung kantor,  having conversation with “life-lately” topic 😉  two person with QLC and MLC,  and of course I donate the children books I have, yang umur buku itu…hampir sama dengan umur Ito! :))


he’s the man with cap, btw! And my female single readers, he’s single btw. I dont know whether taken or not, but you can follow him on his IG @chrisel181 to support his noble act. 🙂 …and probably go ask yourself! he lives near by now. 

anyway, waktu blio masih sekolah di belahan dunia sebalah sana, blio menulis ini ketika saya ulang tahun…


hmm….buat yang tadi malam whatsappan sama saya sampai hari mau berpindah, well yeah…the last sentence of his words struck me the most…..in some way 😀

and dear Ito-kun, I know you read my blog every now and then! Happy Birthday little brother! all the best!