recipes : sayur godog ala mama-nya Anis

Seperti yang saya tulis di sini, kemampuan masak saya kan di bawah rata-rata air yaaaa. Namun demikian, setiap lebaran gini, tetap donk menghadirkan ketupat dan perlengkapannya untuk sarapan setelah sholat Ied.

Caranya? Ya mesan lah hahahahh. Adik saya ada langganan. Pokoknya selama ini mesan lah untuk Lebaran Idul Fitri maupun Idul Adha.

Tahun ini, ketika saya dan adik mau mesan lagi…eng ing eng…si ibu langganan tidak bisa dihubungin. Berkali kali! Mana sudah H-2, sudah ngga punya alternatif lain. Browsing resep, ngga ada yang sreg. Kayaknya ribet gitu. Tapi ngga mungkin donk, papa dikasih sarapan Mie Instant berbagai rasa! Hahahhaha.

Lalu saya ingat, saya pernah “like” postingan Anis. Sepertinya, tidak terlalu sulit  masak Sayur Godog ini ya! Ya sudah, Ramadhan hari terakhir saya ke pasar (aheyyy!) beli santan, kacang panjang, ebi dan labu siam. oh ya, saya pakai labu siam aja yang depan mata plusss PETE! Ihiyyyy. Nah, karena yang empunya blog minta di review, sekalian dibuat tulisan saja deh 😀

Ini saya copy-paste  resep mamanya Anis.

Bahan-bahan:

  1. Pepaya muda/yang masih hijau, parut/iris halus, campurkan garam sambil dibejek-bejek, kemudian bilas beberapa kali sambil diperas sampai airnya berkurang. — saya pakai labu siam 2 buah, potong seperti korek api. Seperti yang ditulis Anis, ngga usah diremas-remas campur garam kalau labu siam. 
  2. Kacang panjang, iris kecil-kecil (tergantung selera, bisa sepanjang 1 – 3 cm) — Mohon maap, saya ngga telaten.  Besar besar motongnya. hahahh. Saya pakai 6 kacang panjang kayaknya. 
  3. Tahu putih, potong kotak-kotak kecil kemudian digoreng –ini saya lupaaaa, skip.
  4. Santan kental +500 ml (atau lebih, tergantung selera) — sejujurnya saya ngga tau punya saya berapa ml. Ke pasar, antri ditukang kelapa untuk 1 kelapa. Kepakainya cuma 1/2 kantong, 
  5. Air putih secukupnya
  6. Daun bawang, iris halus (boleh di skip)
  7. Lengkuas/Laos + satu ruas ibu jari (+ 3 cm), geprek
  8. Daun salam 2 atau 3 lembar, disobek supaya aromanya lebih keluar
  9. Garam secukupnya
  10. Gula pasir secukupnya
  11. Minyak goreng untuk menumis secukupnya

Bumbu (haluskan):

  • Cabe merah besar 8 pcs (kalo ga tahan pedes jangan lupa buang biji dan bagian tengahnya)
  • Bawang merah ukuran besar 4 pcs (kalo medium boleh 6 pcs)
  • Bawang putih 3 pcs
  • Sedikit lada (hitam) bubuk
  • Ebi/Udang kering sekitar 5 pcs — saya  pakai 1 sendok makan. 😀

Cara membuat:

  • Panaskan minyak dalam wajan dengan api besar.
  • Masukkan bumbu yang sudah dihaluskan beserta lengkuas/laos dan daun salam ke dalam wajan.
  • Tumis hingga bumbu matang (ciri dari bumbu yang sudah matang adalah bumbu dan minyak akan terpisah).
  • Setelah bumbu matang (boleh dipindahkan ke panci atau tetap lanjut menggunakan wajan yang sama), masukkan irisan pepaya dan kacang panjang, aduk hingga tercampur rata. — saya lanjut di wajan yang sama. Kumalas banyak cucian. 
  • Tambahkan air sedikit (untuk memudahkan mengaduknya).
  • Setelah bumbu dan sayuran tercampur rata, masukkan santan ke dalam wajan/panci, jangan lupa aduk sesekali supaya santan tidak pecah.
  • Setelah santan mendidih, masukkan potongan tahu yang sudah digoreng dan irisan daun bawang ke dalam wajan/panci. –— hhuhuhuhu. Pakai daun bawang saja jadinya. 
  • Tambahkan garam dan gula sampai rasanya seimbang dan pas sesuai selera (jangan lupa dicicipi).
  • Kecilkan api, kemudian masak sayur sampai matang (biasanya aroma dari si pepaya dan kacang panjang menghilang dan tekstur sayur menjadi agak lembut). Sayur pepaya (labu siam) siap untuk disajikan.

 

Malam sebelumnya sudah siapin bumbu halus, motongin sayur, goreng krupuk, bawang goreng beli sama @negkoneng! Sedap lhoo! Dulu Neng Leny, teman kenal di Multiply dot com. Lupa gimana caranya bisa re-united lagi setelah MP bubar. Sekarang blio usaha kuliner kecil-kecilan. Bawang Gorengnya recommended banget. Adik-adik saya pada nadahin bawa pulang tadi tuh bawang goreng.

Oh ya, saya pakai ketupat  yang instant itu. Hahhaha.

Lalu sebelum sholat Ied — just like my late mom did — ke dapur, numis numis bentar, pokoknya ikutin step by step resep itu aja deh. Ternyata sebentar masaknya.

on the making

And….

Voilaaa!!!

Ketika papa nambah dua kali…aku senang sekali!

Terima Kasih Anis! Sayur ini mirip rasanya dengan masakan almh tanteku. Waktu beliau masih ada, lebaran hari kedua , tradisi kami kumpul keluarga besar di rumahnya.

Kalau almh mamaku sih dulu gulai buncis tauco plus udang. Jadi agak PD masak sekarang! Hahaha! Nanti Ied Adha buat ah! Insya Allah!

CAN YOU FIND A GLIMPSE OF PETAIII? hahahah

Akhir kata…

img_8272

SHOLAT IDUL FITRI

Taqabbalalahu Mina Waminkum!

Eid Mubarak 1439 Hijriah!

Selamat Lebaran teman-teman!

Dan selamat menonton PIALA DUNIA! Jagoin siapa kalian?

book review : sebuah buku masak

Kemampuan masak saya, bisa dibilang di bawah  rata-rata air ya. Pas-pasan nyaris memprihatinkan. Waktu masih ada mama, ngga masalah banget, ada yang masakin. Selepas kepergian mama, masih ada bibi yang sempat ikut mama beberapa bulan sebelum mama berpulang. Jadi masakan mama masih ada yang bisa dia ikutin lah.

Bibi itu – sebagaimana asisten lain – ya suka suka aja pergi dan pulang. Tapi waktu dia pulang, dia sempat lah bikin stok makanan dulu. Jadi pas dia pulang, saya either beli catering atau manasin masakan blio.

Awal tahun ini, blio for good balik. Sudah terlalu tua juga. Sayapun langganan catering. Tapi lama-lama bosan ya. Coba pesan via Go Food deh, restoran favorite dekat rumah. Lama-lama yaa…bosan juga. Akhirnya saya harus keluar dari rasa malas.  selama ini ada sih buku-buku punya alm mama dulu, cuma ngga sreg ya.

Untungnya era digital sekarang, banyak banget ibu-ibu yang berbagi resep favorite keluarga mereka. Salah satunya @xanderskitchen.  Ternyata blio bikin buku dan saya memutuskan membeli. Tetap saja ya, when it comes to cooking, pegang step-by-step via buku lebih enak. hahahah.

Ihiy, biar masih di bawah rata-rata air, lumayanlah. I cooked some for my lunch box too. Kuberasa jagoan!

 

Some of my cooking

img_8144

Ayam Betutu! First time bikin!

the cover

Daku berasa finalis master chef!

Recipe : Marmer Cake

Or I might say, marble cake.

Recipe from Mamanya Retna, tante ida. her marble cake is to die for, yet she willing to share the recipe 😉

i tried earlier today, not that hard

Resep Marmer Cake :

8 bt kuning telur

6 bt putih telur

300 gr gula tepung

200 gr terigu

30 gr susu bubuk full cream —> I used 30cc full cream milk

200 gr wijsman —> I used whatever butter I habe

130 gr blue band

2 sdm coklat bubuk

1 st pasta coklat

Caranya :

1. Olesi loyang tulban dengan margarin lalu taburi terigu, sisihkan.

2. Kocok wijsman dan blue band dan gula halus sampai kental, masukkan kuning telur satu/satu sambil terus dikocok sampai kental dan mengembang, masukkan terigu, susu bubuk full cream, aduk balik pakai spatula

3. Kocok putih telur sampai kaku, kalau wadahnya dibalik ga tumpah. ( sikiky’s notes : for beginners jaman kecil gw inget almh mama suka wanti-wanti putih telor ini sensitif kaya perempuan lagi PMS. Jadi wadah harus benar benar bersih dan kering, termasuk mixer yang dipakai ngga boleh bekas adonan sebelumnya. Maksudnya, cuci dulu beaternya…geheheeh)

4. Masukkan kocokan putih telur ke adonan diatas dlm 3 tahap aduk balik dg spatula.

5. Coklat bubuk dilarutkan dg kira2x dua sdm dlm mangkok

tambahkan 1 st pasta coklat, aduk dg 1/3 adonan di atas.

6. Tuang 1/2 bag adonan yg kuning ke loyang tadi, lalu adonan yg coklat, lalu adonan kuning, lalu dibakar kurang lebih 1 jam, suhu 175 derajat C.

7. Pakai garpu, putar putar adonan bikin motif. Si @rkemalawati ngga melakukan step ini. Engineer biasa di ladang minyak. Hahaha. Hasil kue dia kayak lapis surabaya jadinya.

Man, the smell was soo good. i only used half recipes because I ran out of eggs.

And since I don’t have Tulban baking pan, I used a 18-cm-square baking pan.

Ntah kenapa gelembug.. but it’s good anywayyyy

what was on your plate

this weekend?

Mine?

salmon

Spagetthi + salmon + sambal dabu-dabu

Resepnya pernah gw reblog dari Dedi, my favorite chef on blogsphere 😀 . Here’s the link

Intinya gw cuma membaurkan salmon dengan olive oil + air lemon + oregano + thyme + bubuk paprika + garam dan merica + melted butter selama setengah jam sebelum di masak (ngga pake minyak lagi yaa).

Salmbal dabu-dabunya pun juga nyontek resepnya Dedi, di sini.

Tapi karena ngga kuat pedas, kemaren cuma pake

4 cabe rawit
4 bawang merah
2 tomat
daun kemangi ==> semuanya diiris
garam,merica
squeezed lemon
(harusnya coconut oil, tapi gw lupa :D)
semua bahan dicampur, diamkan di kulkas *yummmeeehhh*

Next is…oke, ini gw dapat dari Chika, temen kantor.

Resep asli dari Chika

6 sayap ayam, dibersihkan, dikeringkan benar-benar (pake kitchen towel)
1 sdm tepung maizena
1/2 sdm garam + gula
1 sdt merica
1 sdm oregano + paprika

How to : Marinate ayamnya selama 20 menit, lalu panggang di oven 200 derajat selama 1 jam!

Tapi gw ganti sayap ayam dengan dada ayam, karena tepung maizena ngga ada diganti sama tepung terigu + tepung beras, lalu ditambah 1 sdt thyme! Agak eksotis yaa

Rasanya…..MAJOR YUMEEEEEE, ayam goreng waralaba yang terkenal itu lewatttt deh….gw sampe bikin 2 batch. Anak-anak minta lagi 😀

I had them with mashed potato, sok yeee, macam londo :))

Mari dicoba!

20140310-212322.jpg