Gua Garunggang Sentul

Begitu PSBB dibuka, saya punya rencana, mau ke Sentul.

Cerita dikit, setelah 3 bulan di rumah saja kecuali kalau harus ke kantor, baru tiga minggu lalu saya lari ke luar rumah. Itu pun di cluster. Kalau tidak pagi benar, atau setelah magrib. Tujuannya tentu saja untuk meminimalkan ketemu orang. Lalu baru Minggu akhir May setelah Ramadhan saya keluar cluster dan shock! Ramai banget. Padahal saya sudah pagi benar keluar.

Karena butuh banget lari, mau tidak mau harus nge-trail. Pikiran saya,karena di kampong/ hutan/ gunung probalilitas ketemu orang sedikit. Tapi ya seperti diketahui bersama (atau pengetahuan saya terbatas), kalau nge trail paling dekat ke Sentul. Walaupun penerapan PSBB sangat longgar, saya memilih menunggu sampai PSBB selesai, per peraturan pemerintah.

Akhirnya Dua Minggu lalu saya ke Sentul dengan rute trail yang baru. Gua Garunggang. Dari beberapa media online, sering disebut mini Jurasic Park. Saya kesana mengendarai mobil dulu, arah Curung Lewi Ijo. Nanti ada parkiran yang dikelola orang local, ya sekenanya ya. Hahahah. Saya janjian sama Teh Ria, duapuluh tahun lalu kami satu rumah di Duri Riau. Pernah ketemu sekali di Jakarta, awal 2000’an, setelah itu ngga ketemu lagi.

But we keep in touch via socmed. Dimana saya tahu, beliau jualan ikan Tude. Lebaran kemarin saya pesan untuk hampers beberapa rekan. Jadi deh, kita mulai ngobrol di whatsapp. Jadi pergi kemarin, reuni saya setelah hampir 20 tahun tidak ketemu, dan sedihnya ngga bisa pelukan! Huhuhu. Tos siku doank.

back to the story, lalu nanti terlihat plang kecil menuju Gua Garunggang, silahkan melewati jalan setapak, melintasi sungai, perkampungan, hutan pinus lalu perkebunan. Viewnya cantik, tracknya menurun.

Sekitar 2K jalan baru deh ketemu Situs Gua ini. Nanti pengunjung dikenakan biaya IDR 15,000/orang. Saya tidak tahu nih resmi apa tidak. Oh ya, bisa selusur gua ya, turun pakai tangga kecil. Turun vertical ya…Cuma karena saya takut (gelap boo, harusnya bawa head lamp) saya batalin deh.

Setelah cukup puas dan mati gaya di Garunggang, yang minim penjelasan juga kenapa situs tersebut bisa ada di tengah gunung (menurut teman saya, harusnya dari kikisan air sungai ribuan tahun lalu), kami nyari kali…untuk mandi-mandi dan ketemu.

Yah, begitulah trip singkat saya!

Ke Pondok Pemburu lagi!!!

Sudah lama banget saya ke Pondok Pemburu, Sentul! Nge-cek akun Strava terakhir Chinese New Year 2016!

Lalu teman saya orang Malaysia Afiza, whatsapp saya. Dia ada bisnis trip ke Jakarta, lalu nanya kalau saya ada waktu lowong, mau ke Sentul.

Afiza ini temannya Ejah, pelari trail dari Malaysia juga yang saya kenal waktu BTS. Ejah pernah saya ajak jalan jalan di CFD.

Ejah ngenalin kami via whatsapp, karena Fiza sering ke Jakarta. So, setelah hampir satu tahun “temanan” via IG dan FB, kita ketemuan in person juga.

Mumpung saya free dan penat sama Jakarta yang makin makin macet dan debunya, saya menyanggupi dengan catatan:

  1. Saya ngga akan jemput di loby hotel, dia harus nyebrang karena malas putar balik. This is Jakarta booo! macet 24/7/365!

2. Pulang harus ikut saya ke Bintaro karena kalau saya keluar tol dulu demi drop dia di hotel, macetnyaaaa jahanam!!!! Nehi ya!

Hahahhaahha. Rese ya? Begitulah kalau saya, ngomong pahit di depan aja deh. Situ kalau mau lip service, count me out!

Anyway, Afiza said she didn’t mind, bahkan katanya pagi pagi mau ke Bintaro.

Saya lalu kasih tau Tina, karena dia pengen banget ke Sentul. Dan Tina ajak kawan kawan lain , Dita, Maktin bahkan teman baru Mala dan Sonya mau ikutan juga! Wow rame! Kalau tidak direncanakan malah sering kejadian.

Dan..saya kaget donk Tina ngga bilang ke teman temanya (Dita, Kumala dan Sonya) kalau kita mau nge-trail

  • Dita cuma bawa botol minum segenggam.
  • Kumala pakaian persis kayak mau beli garam di warung. Celana pendek, Handpone di tangan kanan, botol Aqua di tangan kiri *tepok jidat* *jidatsiTina*
  • Sonya sudahlah sempat nyasar, bawa kunci mobil doank ke atas.

Untung ngga hujan, kalo hujan kelar tuh Hp si Kumala! Akiq sih nehi dititipin barang di tas akik!

Dan cuaca saat itu, bersahabat! Sejuk, berangin, matahari nongol malu malu.

And in my surprise, track to Pondok Pemburu is very nice now. rasanya area ini bakal di komersialisasikan deh? 😦

Mau jadi restoran or alike.

Saya sempat kaget juga, di Pondok Pemburu pohon dan bukitnya sebagian di tebang. Konon buat camp area. But on the good side, jadi lebih terang.

Seneng banget rasanya menghirup udara segar, langit biru dan awan putih.

Terus ada cerita lucu.

Di Pondom Pemburu kan ada anjing ya. Banyak lah. Pas kami datang mereka menyalak gitu, ngga galak sih. Ajak main. Terus pas kami 300 meter tracking arah Cisadon, eh anjing itu ikutin kita lho. Setia banget. Kita berhenti foto foto, dia nungguin. Pas kita balik Pondok Pemburu, of course dia ngikutin. Terus berhenti. Seolah mengucapkan selamat jalan.

Lucu banget! Now I understand why dog is a man’s best friend!

Karena sudah siang, kami mampir makan siang. Sudah arah bawah sih, turunan setelah rainbow hills. Cukup bersahabat harganya!

Dita-kiky-tina-maktin-mala-afiza

I think everybody was happy. except Maktin, it was their first trail walk to Pondok pemburu and had no complain!

Kuat kuat amat sih kalian ceuuuuu! Atau takut complain daripada saya tinggalin di Km 0 sendirian? #bihiksss

Afiza senang dapat teman baru orang Indonesia, pada bayarin dia lagi! Menang banyak ya sisssss!

Race recap : Run for River 10K trail

there I was again, signed up Run For River UI 2017. My virgin half marathon was in this race as well. this time, I opted for 10K trail.

Trail?

Yes, UI has its man-made forest and I’ve run there!

in short, I made Acha to sign up for this category. this anak mall garis keras agreed.

So, there I was, september 10th 2017, going back in start line again! ich bin zurück!! And owh, besides 10K trail, there were Half Marathon, 10K road and 5K.

10K trail with brown bib, HM with red, 10K road with yellow. none of Trojan Runners participate in 5K.

Here’s the recap:

  • 10K trail suppose to start at 6.00am, yet, not until 6.15 that the race start. i found it is a bit weird as, Half Marathon Race start later. It is very common longer distance start earlier :-/
  • first 2Km was road, had no clue where it was. It was a U-turn Approaching Km 2, a runner in front of me made a short cut! Ada aja yang nge-cut rute, curang. he didn’t know that first check point was at the U-turn! shame on him!
  • entering Km 2 was the forest area. well, ja, I’ve run here before, yet the route a bit different. We run besides a lake this time! I also run with Maktin and Aby, the later is a runner I met during Tour de Ambarukmo! We paused a LOT to take pictures. Even we asked marshals to do so! hahahahahah!!
  • Lucky, I brought my water blade. i was very thirsty after Km 3 , and still couldn’t find water station. not until Km 5 or six. Where the lake is! Whoaaa! i love the sun ray shinning thru the leaves. it was beautiful!

  • I filled up my water blader. Then continued to run. My right foot still hurt. damn plantar!

  • on the way to Km 7, near the famous Universitas Indonesia marka, there was a water station. i was tired…took a break! And doing silly things!

  • total trail is only 7.5 Km I guess, so 1 KM before finish line, we went back to campus area. Running in road again. owh, I use road shoes this time as I left my trail shoes in Ambarawa!

  • I’m a sloooowwww runner, it didn’t surprise me, I met many half marathon runners on the way to finish line! Hahahahahahaahhah. they went 21K and I did 10!
  • so there! die dritte medal der Jahre!

I haven’t check the result. it took almost 2 hours for me to complete the course. but I was very happy with this race! So much fun! Will be back again next year!

Mendadak Nge-Trail 

Hola!

Entah kenapa, saya balik lagi galau. mau mengesekusi pilihan hidup maju mundur terus. Biasanya kalau sudah galau kayak anak ABG —tapi umur hampir kepala empat— saya harus nge-trail! 😉

Dari kemarin saya sibuk cari teman untuk ke Pondok Pemburu. entahlah mengapa dari ribuan kawan kawan runners (duileeehhh) tidak ada satupun yang bersedia. Ada yang malamnya sudah ikut lomba Asic Relay di alam sutra, ada yang baru pulang dari Sentul sabtunya, de ell el.

Sampai teman teman runners Bogor pun saya whatsapp pada  ngga bisa. Huaaahh.

Anyway to make it short, ada yang mau latihan MTB plus lari trail di Hutan UI.  nge-brick istilahnya. Dia mau ikut Tanjung Lesung Trail Triathlon. So, hutan UI it is yang pas buat latihan. yes, dalam komplek universitas terkemuka ini. awalnya saya ragu sendirian (soalnya kawan saya mau MTB-an dulu), tapi ya sudahlah…hutan di UI ini. markanya jelas, dan hutan dalam kotapun.

Masuknya dari depan FTUI sanaan dikit. dulu adik saya kuliah di sana (dan saya suka antar jemput dia), jadi masih agak familiar sama komplek itu. 

Satu loop cuma 7.5 K cocok banget buat saya yang sudah hiatus hampir 1 tahun setelah Messastila Half Marathon. 

And I didn’t regret it that I finally drag my heavy butt to have 1 hour trail run!


Karena teman saya telat bangun, jadinya telat berangkat, dan telat pula waktu janjian yang sudah disepakati dan  saya juga malas nungguin dia, saya lari sendiri saja duluan. Dengan alasan di atas, kemungkinan besar tidak akan nyasar, marka track jelas.

lucunya, banyak yang sepedahan kasih muka prihatin sampai komen :

Mbak, berani sendirian di hutan?”

“tau jalan ngga?” 

Ish! ngga tau dia saya alumni BRomo 30K, Messatila 21K dan Halimun  Salak 11K

*congkak*

*padahal race tersebut status saya DNF atau lewat COT*

Hahahahha

Padahal yang jalan santai di hutan bawa keluarga juga banyak sih. macam di Eropa aja wisata ke hutan. 

Anyway, saya belum puas. kelar lari cuma dapat 5K, gampang banget cari jalan potong. ketika saya ketemu teman saya, dia malah baru mau mulai sepedahan. Padahal saya masih ingin 1 loop lagi tapi malas nungguin blio sepedahan.

Plantar saya belum sembuh sih, tapi yaaa! kangen nge-trail!!!! sentul, I’ll be back sooon! 

Ayo Tina atau Mbak Dita temenin saya! diam diam kalian baca  blog saya ternyata! Hih! Kadang penasaran, siapa teman saya in real life (bukan yang kenalan gara-gara ngeblog) baca cerita si kiky ? Hehheheh 

back to Sentul!

Beberapa waktu terakhir, saya merasa kembali ke titik rendah hidup saya. Penat! Sehingga sepertinya saya membutuhkan udara segar (literally!) 

Saya pernah cerita di sini,  sarana ‘komunikasi’ saya sama The Almighty adalah ketika saya lagi trail run. Saya, suara alam dan Dia, kerap lebih ampuh dari sujud panjang selesai sholat.

Akhirnya, hari minggu lalu saya kembali ke Sentul, rute trail beginner Km 0 – Pondok Pemburu. Sekitar 10km pp.

girl in red


Bukit Hambalang. Never get tired of this view


Rindu Tanah Basah 😉

Sudah lama sekali tidak ke Sentul, terutama rute Pondok Pemburu. Terakhir ke Sentul bulan Agustus sepertinya itupun cuma sampai Bukit Hambalang. Bulan May ke rute yang lain.
Kemarin, tidak seperti biasanya, jalan ke Pondok pemburu banyak rintangan, banyak tanah longsor.

Mungkin bulanan musim kering menyebabkan akar pohon melemah, dan ketika hujan lebat, sang akar tak kuat menanahan laju air. mungkin!

Di tengah jalan, saya bertemu seorang ibu. Sepertinya sedikit lebih muda dari saya. Kami hanya berdua, teman saya sudah jauh di depan.

“haduh, teh. longsor tanahnya. kebun saya hancur deh”  berceloteh dengan logat Sunda yang kental. Sembari melihat ke kebunnya di atas. Dua – tiga meter dari jalan.

Saya hanya tersenyum miris sembari melihat “campuran” stek batang singkong dan tanah basah. Lahannya hancur! sebagian. Jalan setapak menuju Pondok Pemburu hanya tersisa untuk 1 kaki. Biar kebayang, betapa parahnya longsor.

“Mau ke Pondok Pemburu ya,Teh? olahraga? hati hati ya!” Lanjutnya lagi ketika saya permisi minta jalan.

Saya tersenyum tambah getir. Walaupun “mesin uangnya” hancur, dia masih sempat mendoakan saya!  Tiba di Pondok Pemburu, lara saya sedikit pupus. berkali-kali ke Pondok Pemburu, kemarin cuacanya paling bagus! cerah namun tidak panas.

 

Shoe-Fie!

Sayapun tiduran di rumput, hal sederhana yang menjadi mewah karena tinggal di TangSel dengan lahan rumah yang sempit dan ketiadaan Taman Kota. Semua lahan kalau tidak disulap jadi perumahan, ya ruko. Memandang langit biru, kiri kanan pohon pohon dengan semilir angin serta suara decitan burung.

sometimes the best thing in life is free.

Setelah itu saya beristirahat di pondok pemburu.  Di sana kami bertemu beberapa trail walker dari Korea yang sudah berumur. tapi masih sehat. Sebagian dari mereka bisa berbahasa Indonesia dengan sangat baik. Mereka membawa bekal sendiri berupa Kimchi dan sayuran. Konon mereka mau melanjutkan di Cisadon atau Bukit Malang. saya malah belum mendengar rute Bukit Malang. -__-

Ah, mudah mudahan  ketika saya seumur mereka, saya tetap sehat , tetap bisa nge-trail seperti mereka. Saya berjalan kembali ke Km 0.

Menikmati kesendirian saya, kepeleset di tanah basah, sembari mendengar suara aliran air, dahan pohon yang patah serta bunyi bunyi serangga. Atau ntah suara binatang apalagi.

Saya bertemu lagi dengan si ibu, yang dengan semangatnya merapihkan kebunnya yang rusak dengan parang dan cangkul.

“eh, udah balik Teh!”  teriaknya dari atas. Suaranya riang.

Kembali saya tersenyum getir, ah! merapihkan rumah tempat saya berteduh yang sangat layak itu saya suka malas!

“Hati hati jalan pulang, teh! minggu depan datang lagi ya! nanti saya bersihkan longsornya”

Ntah siapa nama si teteh. She just teach me a lesson. “Mesin uangnya” hancur, dia seakan tidak peduli. Just fix the mess, life goes on for her, rejekinya sudah dijamin!

Air mata yang sudah saya tahan tahan sejak pertama bertemu blio lebih dari sejam yang lalu akhirnya tumpah juga. He gave me the answer again, to fix my mess!

update: 

akhirnya saya cerita kegundahan saya ke teman SMA. ini komentar salah satu dari mereka:

ki…planning kadang ga sesuai kenyataan…tp tetap syukuri apa yg kita capai smp skrg ini…dan buat planning lagi….