player,please!

saya sedang  iseng sama teman-teman kantor main foursqure. itu loh… social media untuk ngasih tahu teman -teman kita lagi ada dimana, mungkin some tips dll.

Sama seperti plurk, main ini ada “tingkatan”nya juga, ntah apa guna tingkatannya, saya belum mengerti. Awalnya siy, dari “Newbie”. Terus pas log in, kita cari menu “Place” lalu Check In deh sesuai tempat/lokasi kita berada.

Dan entah apa yang harus dilakukan untuk mendapat banner2x tertentu, saya juga ngga ngerti.

Kalo untuk account saya siy setelah unlock “newbie”, saya dapat Local karena “check in” atas suatu tempat 4 kali dalam seminggu (kantor saya), “Adventurer” karena check in 10 tempat dan jadi “Mayor” di rumah sendiri  ya eyalah. Mayor ini, gelar untuk suatu orang yang paling banyak check-in di tempat tertentu.

Dua rekan saya, Nugi dan Johnson berebut jadi Mayor di lokasi kerja mereka *PRET*. Oh ya, kalau tab “Place” tidak ada pilihan, kita bisa “add venue”. Ini yang menyebabkan places jadi double, aneh2x (seperti WC lah, parkiran sepeda motor) dan suka ngga penting seperti perempatan lampu merah, dalam kereta Api Serpong Sudirman.

Account foursquare, dapat juga di sync ke account twitter dan/atau  facebook, dan opsi pertama itu yang saya lakukan. banyak yang mengeluh pemakai foursquare suka lebay, dikit-dikit check in. Nunggu lampu merah, check in…gitu2x deh.

Yah, kalo ngga suka tinggal unfollow toh….:D

Anyway, sesuai postingan saya sebelumnya , kemaren saya kongkow2x di kedai kopi lobby kantor. Diantara kita berenam, 4 orang termasuk mainan foursquare. Langsung sibuk deh”check in”, termasuk…saya :p


Jadilah, penampilan  diatas menjadi timeline saya di twitter.

Biasanya, setelah kita “unlock” suatu banner, akan ada notifikasi ke email. Dan tau ngga artinya “Player,Please?”

Hey there –

Congrats! Your checkin to Starbucks graha niaga ground floor just unlocked Player Please! – Look at you, checking-in with 3 members of the opposite sex! Player, please!

Yikes….berasa “tante-tante” banget gue….=))

Anyway, like other social media, sudah sama-sama dewasa, jadi harus ngerti lah the do’s and the don’ts. Kalau mau “kabur” dari kantor pas jam kerja, jangan iseng  “check in” terus ngasih tau seluruh teman2x kita ngumpet dimana. hehehhehe

me and my (other) mates

Around 5.15 pm
I work on 5th fl while he is on 6th.

Messages:
———
</3 Nugie(Y) : Setarboobs yuuk
Sikky: Yukssss
Sikiky: Gw tungguuuu….
Sikiky: Bener yak
Sikiky: HP gw charge niy

</3 Nugie(Y): Yuuuk…
</3 Nugie(Y): Yuuk…
</3 Nugie(Y): Ud di starbucks
</3 Nugie(Y) : Mau apa?

Sikiky: Yang panas
Sikiky: Apa ya

</3 Nugie(Y): Caramel misto
</3 Nugie(Y) : Mau?
Sikiky: Ok (y)

Then.at the lobby
Me: how much do I owe you?
Him: on me,mbak!
Me: Owh that was so sweet of you
Him: *evil grin*

Then
Another colleague:  punya loe yang buy 1 get 1 mbak!
PRET!

analogi sepatu

Beberapa waktu lalu,saya jadi bahan tertawaan beberapa teman 🙂
Pasalnya,dengan ke-Percayaan Diri yang melebihi seorang miss universe berlenggak lenggok di panggung penjurian,
saya memesan sepasang sepatu biru (yang sengaja buat matching-an tas baru berwarna senada)
Untuk bobot dimana jarum timbangan kembali bergeser ke sebelah kanan, agak menyakitkan dan “ngilu”mungkin melihat haknya.
Dalam sejarah hidup mempunyai sepatu,ini “prestasi” hak tertinggi saya! 11 cm!
Bukan itu saja,luas penopang haknya bagai ranting daun yang kurus.
Lebih kecil dibandikan kelingking saya.
*yep, saya tahu, dari beberapa artikel kesehatan,tipe hak sepatu ini kurang sehat.
but hell yeah…cuma buat jalan di kantor dengan lantai berkapet dan rata,dan jelas…ngga akan saya pakai buat ngejar-ngejar KRL Ciujung kesayangan saya itu. 

Anyway, sebenarnya memesan sepasang sepatu ini juga ragu, yah itu,hak nya bikin saya ngilu.
Seorang teman hanya berkomentar
“try mine, berat badan kita sama, you’ll get use to it. asal jangan gubrak gubruk kayak biasanya ya…” 
Hahahaha 😀

Kemarin,datanglah sepasang sepatu berbahan jeans dari sebuah merek yang mempunyai counter di mal2x besar Indonesia,
tentu saja…memesan PO gini harganya lebih miring.
*yeah, cheap…but no fake*
Mulailah latihan dengan sepatu ini.
Tentu saja, cara berjalan saya “dirubah” yang biasanya gagah perkasa jadi jalan satu garis 😀
ngga pantes deh buat ukuran seorang Kiky..
biarlah…sepatu gue keren kok…
and yes, I get used to it,
so far…belum keserimpet…=)) 

is it like life that take us…?
selalu malas/takut mencoba yang baru…
ketika dicoba…we’re human being, harus bisa beradaptasi.
Dengan “berubahnya” hidup saya dengan kembali sekolah, yang mengacaukan seluruh jadwal,
I get used to it.
Sleepless, tapi tidak pernah terlambat ngabsen kantor :p

 “Tantangan” ternyata belum berhenti disitu.
Saya di challenge lagi untuk beberapa ‘proyek’ oleh pimpinan yang baru masuk di tempat kami.
Mau ngga mau, harus bisa!
toh saya tidak melangkah sendirian.
Lupakan promosi, things happened, saya berorientasi lebih dari itu saat ini.
*tapi ngarep juga siy…hahahhahahha*
PS; gambar adalah sepatu yang saya pakai sekarang :p

me and my mates

i was demotivated and asking my self, am i doing the right thing?

a “belajar bersama” was held yesterday, and that was the second time we had “intimate” discussion, as…as a “regular human being”, leaving the title “the so-called- graduate student” behind.

They face the same fear as I do…

two of them willing to sacrifice their family/me time to help us with no material thing in return.

with them as my classmate, i’m pretty sure we’ll reach the finish line.

bismillah

owh dear God

mudahkan semua urusan  teman virtual saya itu …

membaca “keluh kesahnya” saja saya sudah merinding 😦

lapangkan rejeki sita dan adiknya…

lapangkan kubur ibundanya…

sungguh saya tidak dapat membaya ngkan bila saya kehilangan kedua orangtua saya semuda itu!

owh dear God

maafkan saya mengeluh tanpa sebab akhir-akhir ini