jadi ceritanya setelah maju mundur beberapa kali, weekend kemarin gue menyempatkan diri ikutan training ini yang sering diselenggarin oleh salah satu kantor financial planning kondang itu.
Kebetulan weekend kemaren ada “embel embel” syariah, ya…kebetulan aja gue bisanya sekarang.
Jadi dapat tambahan tentang zakat dan waris. seru lah, terutama tentang waris ya…sampe 2 sesi ngga cukup =). Traningnya sendiri dua hari.
basically sih, sama ya dengan yang sering di tweet-kan CEO nya dan yang ada di websitenya.
setelah kata pembuka dari CEO-nya sekitar 2 jam-an, kita disuruh memasukkan data tentang pendapatan bulanan/tahunan, pengeluaran bulanan/tahunan, investasi rutin, dll lalu dirumuskan untuk mencapai tujuan dana2x tersebut seperti pendidikan, pensiun, kesehatan after pensiun, naik haji, bla bla bla,,,portfolio apa yang sesuai untuk mencapai dana-dana tersebut ,sehingga kemudian hari bisa hopefully punya income passive dari either business, property, or marketable securities, tanpa bermaksud materi oriented.
but hey, we do need money kan ya booo? katanya muslim juga harus financially strong biar banyak yang bisa disedekahin seperti sahabat jaman rasul dulu (tiba-tiba gw inget cerita sahabat nabi yang nyewa sumur seorang Yahudi saat musim kering. Karena si Yahudi pasang harga yang tinggi kalo ada masyarakat yang mau ngambil air di sumurnya. Sahabat membiarkan pada hari hari tertentu masyarakat bisa mengambil air di sumur si Yahudi dengan gratis sehingga ngga ada orang-orang yang kekeringan kurang air, while bisnis rentenir Yahudi akhirnya berakhir)
Materinya (selain zakat dan waris) buat gw ngga terlalu baru, karena pas kuliah juga belajar rumus annuitas (PV, FV, rate, etc)
Yang agak “menyentak” sih…gw selama ini santai-santai aja karena memang selalu melakukan investasi rutin either di mutual fund dan fine gold kalo dapat bonus. tapi ternyata masih banyak yang harus disiapkan.termasuk pentingnya invetarisir asset2x (apalagi gw “orang gajian” untuk kepentingan zakat maal), kewajiban (hutang-hutang), ini juga buat “jaga harta” ketika seseorang meninggal yang mana yang bisa diwariskan dll.
Mas Teguh, si trainer juga sharing bagaimana orangtuanya dulu menginvetarisir semua dagangan mereka pas bulan Ramadhan. ngga harus bulan Ramadhan sih, tergantung haulnya kapan (di tahun Hijirah yaaa), untugnya dulu pas gw kerja pertama kali dan kemudian mulai rutin nyisihin uang mamang gajian di bulan Ramadhan sih :), jadi gampang ingetnya.
sesi terakhir bisa konsul dengan financial plannernya mereka…tentu saja..jangan ngarep keluar rekomendasi produk 😉
but anyway, buat gue tetep nambah ilmu, nampar2x dikit, sharing cerita juga dengan teman-teman baru yang punya problemmnya masing-masing. Seperti yang ditweet mbak @atemia :
Suka bgt sm kata mba eka di QMPC syariah td bhw bkn fin plan itu cara ikhtiar kita utk mensyukuri rizki yg dikasih Allah
[…] bayi (itu yang jadi model si kakak lho!), menghitung personal budget sudah bisa lah, pernah ikut traningnya dulu. Tapi ternyata ya… selain uang masuk kuliah (dan biaya hidupnya) ada dana lagi yang […]