memoar di hari jadi

Memoar kecil di hari jadi saya, menurut perhitungan tahun masehi. Actually, my life is fine, but anyway ada juga beberapa hal yang mengganjal dalam hidup saya, cemen ato engga cemen *menurut kacamata saya*.  Bukannya menyesal, hanya saja sering terlintas permikiran ”coba kalau….”

So, here they are :

  • saya pernah menolak diajak orang tua ke Bogor,  tempat om saya yang berdinas sebagai Angkatan Udara Alasannya, saya dan adik saya mau main ke rumah tetangga, mau belajar masak  *dan ngga jadi juga* . Sampai di rumah, orang tua saya bilang Om A, kecewa kalian ngga datang. Dia mau ngajak  kalian naik helicopter”. Saya lupa kenapa saat itu, om saya diperbolehkan terbang membawa warga sipil. Sekarang om saya sudah berumur kayaknya ngga terbang lagi deh :p *dan mungkin saya ngga berani naik helicopter, helicopter militer lagi * 😀
  • Yang ini, sebenarnya bukan murni salah saya sih. Dulu, seperti anak SMA kelas 1 lainnya, saya pernah mencoba peruntungan ikut AFS, itu lho…pertukaran pelajar ke penjuru dunia. Semua tahap awal lulus, sampai tahap 3 saya gagal karena tidak ”daftar ulang”. Saya tidak daftar ulang karena saat pengumuman saya berada jauh dari Jakarta. Ketika Hari Tes Tahap 3 saya datang ke seketariatan, saya ditolak daftar ulang. Huh, sempat kecewa karena sebenarnya saya lulus…hiks hiks…mengubur angan2x saya ikut pertukaran pelajar. Dan saya masih inget benar tampang sengak si panitia yang saya yakin masih kuliah saat itu. Sebeeelll aja :p
  • Ini yang paling mengganjal sampai sekarang! I quit my electone course  when I was SMA kelas  3 😦 ! Padahal dengan memainkan jari-jari  di atas keyboard bisa mengisisi kekosongan saya *tsaaahhh*. Parahnya lagi, dengan banjir tahun 2007 itu, I have to say good bye to my Electone FE 30 keluaran tahun 88 itu. Sumpah, pingin lagi rasanya main organ…Cuma ada aja halangan untuk beli lagi *mahal pula jek* :D.  Kemaren melihat putri saya les vokal, rasanya ingin menyekolahkan blio untuk belajar piano lagi. Dan mungkin saya mau mulai juga.
  • Lalu, pernah ada satu kegagalan yang bikin saya nangis berhari2x di tahun 1996 :D. Well, dengan seiringnya waktu, saya jadi mengerti skenario itu, Simple, that is why I met my besties there. Teman-teman yang telah dibuktikan oleh waktu. Walaupun dekat, ngga pernah labeling saya ”tukang ngelak, nutup-nutupin, tukang bohong” di kala saya memilih untuk tidak shared my private issues. Antara satu dan lainnya pernah ada argumen lah, ngga mungkin tidak. Pertemanan kami sudah mengalami pasang surut!  Saya sendiri dijulukin ibu tiri oleh mereka hahahah. Ibu tiri yang mengangis di telpon ketika salah satu teman saya, sebuat saja Ani,  menelfon saya dan mengabarkan kalau orangtuanya akhirnya mengijinkan blio menikah dengan lelaki pillihannya (dimana saya tau cerita panjang blio di balik itu semua…) konon setelah itu saya diolok2x mereka , Ibu tiri ternyata cengeng juga…Kemarin, salah satu teman kami yang tinggal di negeri sebarang pulang. Setelah reuni singkat di rumah Peni, saya dan dua rekan lain menyambung reuni. Teman saya Vita sampe bela-belain ijin dari kantor, saya cuti…biar puas ngobrolnya. Di mal, tanpa anak…asli berasa balik jaman kuliah 😀

Friends who is not alywas agree with us, yet, we appreciate each person decision.

Ini cerita sekarang  🙂 Anyway, jujur saja , saya baru naik kereta di tanah air pas sudah kuliah lho! 😀 Maklum, orang tua saya dari pulau seberang yang kalo pulang kampung ngga mungkin naik kereta. Hahahhahah Selalu ada perasaan gimana gitu, kalo melihat pemandangan dari balik kaca jendela. Kayaknya ada banyak cerita sepanjangan rel. Even itu rute rel Sudimara – Palmerah 😀 Dan saya paling suka adegan film yang menggambarkan si penumpang menatap lepas ke luar jendela kereta api, even itu cerita kartun Wright Brothers di VCD anak saya ketika mereka berhasil memecahkan teori untuk menerbangkan pesawat. :p

Dulu, gue pernah kesulitan mencari sang pencerah versi gue, Lubeck, my ex colleague. Tau2xnya belio menghilang karena baru traveling dari Batam (tempat tinggal blio) ke Singapore naik kereta sampai Thailand. Lubeck bilang one day, dia mau naik Trans siberia, jalur kertea api terpanjang. Dia mau naik dari Singapore terus ke Thailand terus ke China sebelum nyoba trans siberian ini ke rusia lanjut Eropa. Setelah saya jadi ”An-Ker” anak kereta” wo ho….ini jadi wishlist di episode kehidupan saya kelak :p

*jangan ada yg komentar jangan lupa naik haji ya…pegel gue dengernya. Itu sih wajib, dan gue tau prioritas mana kewajiban mana ”bonus”*  heheheheh

just a note : gue ketemu angka kembar tahun ini…terserah deh mau nyela berapa 😉

6 thoughts on “memoar di hari jadi

  1. Glad to be the first commentator…;) tambah bangga bs jd temannya kiki..(talented, smart, active, internazionalle, tough, dymamic PERSON)..walopun terkenal sbg ibu tiri, sometimes we need a friend like her, who can make us realise n realistic…(Scr ada jg teman yg berkarakter mellow,religius,fun,disiplin n pendengar yg baik)…but..since we met in the college, u’re one of my BFF I’ve ever had…n I’ll try to be ur BF too..of coz with my lack…;) n the last….smoga keinginan ft di menara pisa bs terrealisasi utk mengobati kekecewaan masa kecil..(Hebat euy usia 3.5 dah jln2 k eropahhh…tajirrrr..;))) n bs pergi haji jg ya ki…Smoga tercapai smua yg lo inginkan…n trs menjadi kiki yg gw kenal…luv u pren…(Ps: vinci gw gmn????…teuteup)…;)hehehe..

Leave a reply to novita Cancel reply