Seperti cerita saya disini, saya bersama beberapa teman liburan ke Pearl Island, Lombok.
Menempuh 2 jam perjalanan dari kota Mataram,melalui jalanan yang jauh dari mulus, sampailah kami ke tempat parkir, menanjak pasir sedikit…then my jaw dropped! Oh My Goodness!!!!! Subhanallah….
I took a glimpse at Adit, we both smile then scream:
“Gilak!!!!”
Hamparan pasir putih dan maha biru laut! Tuhan Maha Besar menciptakan negeri ini sebegitu indahnya. Kami sampai di Pantai Mawun. Pantai di bagian selatan pulau Lombok yang menghadap Samudra Hindia!
Ngga lama berendam kaki, Taufik langsung nyemplung ke laut! Menyusul 3 rekan lain yang sama nafsunya berenang di air biru begitu! Tidak banyak wisatawan lokal disana, in fact, pantai cukup sepi. Hanya segelintir wisatawan kulit putih dan beberapa turis jepang/korea sepertinya. Karena pantai ini menghadap selatan, so lepas jam 5 sudah mulai gelap. Lebih baik kembali ke Mataram karena selama perjalanan tidak/jarang lampu jalan. Selain itu, matahari yang sudah condong ke barat membuat foto-foto ngga begitu bagus, jadi ada shadownya.
Sampai di Mataram, we had dinner at kaki 5 di Taliwang Jaya.
Check in Sengigigi beach Hotel in Senggigi, mandi ngga lama diajak dugem. Tapi ngga kuat, tidur ! :-Dah
*well, in my opinion, Mataram is a bit quite at night, but in Senggigi area, there are some of night life, not as happening as in Legian Bali though! 🙂
Next Morning: had a quick breakfast, to our next trip: Gili Trawangan!
Less than an hour on boat and there I was!
Magnificent!
Another fresh blue…ini kunjungan kedua saya kepulau ini. Kunjungan pertama saya sekitar 1993-1994 bersama keluarga dan kerabat lain. Seiingat saya 15 tahun Gili Trawangan ini cukup sepi! Sekarang cukup “live” namun tidak crowded. fair enough lah!
tentu saja saya tidak lupa snorkling! tidak semudah yang saya bayangkan 😀
Sedapnya menikmati ikan2x lucu yang seliweran dibawah saya, terumbu karang menurut saya kurang indah. Mungkin karena masih dekat dengan bibir pantai kali ya. Saat itu arus laut cukup kuat, saya sempat kelelahan dan panik. Bodohnya, langsung saya lepas masker+google itu. Duh, sampai ketelen air laut, untungnya masih ada tenaga ke pinggir minta tolong Anto menarik saya. Setelah itu saya memutuskan memakai life jacket aja deh 😀
Sementara teman2x lain ada yang memilih naik Cidomo (andong/delman ) mengitari pulau kecil itu. Melihat foto-foto mereka, daerah lain tidak kalah indahnya dengan karang2x di tepi lautnya.
We don’t spent to many hours there, karena ombak diatas jam 12 cukup tinggi! benar saja ! ketika jam 1 kami naik perahu untuk kembali ke Bangsal (tempat naik kapal) , perut saya sempat diaduk2x oleh hantaman ombak! Belum tambah kuyup karena ombak cukup kuat!
Had another Ayam Taliwang at Restoran Yani Murad, we’re heading to Air terjun Stoker + Benang Kelambu.
It was a “cadas” trip!
Bayangkan teman2x yang semula dengan kostum daerah pantai langsung ke daerah kaki gunung (dari lokasi ini bisa menuju Rinjani). Dari pintu masuk kita jalan sekitar 15 menit menuju Air Terjun pertama, Stoker. Awalnya jalan melandai lalu harus menuruni beberapa anak tangga.
Berikut penampakan air terjun stoker
Kemudian melalui jalan setapak dengan kondisi tanah basah dan tentu saja licin akibat hujan + menanjak, menurun, menyebrang sungai kecil dan berakhir dengan menuruni 100 (saya ulang sekali lagi 100!) anak tangga, sampailah kami ke air terjun kedua, Benang Kelambu.
Puas berfoto, basah-basahan dsb mau tidak mau menapak 100 anak tangga itu lagi. Mana jarak anak tangga tinggi2x pulak! Sepertinya jumlah asupan kalori siang tadi impas dikeluarkan di trip ini! Ngga kuat jalan memutar *rute pertama adalah short cut, cuma gue dah capek berat abis snorkling* kami memilih….”naik ojek” :D.
sampai kembali ke tempat parkir, teman sekamar saya menderita sesak nafas. D’ah…PR lagi niy ngurusin dia. Semua peserta panik belio pucat pasi. Ganti baju, diolesi minyak angin, selimutan di mobil etc, perlahan mulai “beres”. Syukurlah…:D. Mampir sebentar ke Gem Pearls , toko yang menjual baik mutiara air tawar maupun air laut yang terletak ke arah Senggigi, deretan perhiasan mutiara yang sangat cantik untuk diangkut pulang. Harganya lumayan, prerhiasan toko ini memang ditujukan untuk pasar luar negeri. *sukur saya tahan godaan disini :p*
Had dinner in Pool Beach Village, had a blast, masuk kamar, *diajak dugem lagi cuma asli ngga kuat*, gw molor!
Tak banyak cerita di hari terakhir. Setelah sarapan dan foto di Senggigi Beach (sayangnya saat itu mendung), langsung check out, ke tempat oleh2x makanan, gudang kaos and had lunch di Restoran Em dua (ato dua Em ya?). Dan…untuk kesekian kali, kami makan Ayam Taliwang (rasa madu, enak lho). Heading back to Selaparang Airport.
Garuda 14.45 WITA (it was rainy), we said good bye to the island of pearl!
jiah, kenapa sepatu juga difoto :p
kapan yah gue bisa ke lombok 🙂
Kebiasaan gw kalo travelling, moto kaki.
Macam napak tilas gitu…
Amin..gw doain dhe ke Lombok! Must see!
ah terinspirasi dari dikow yg memotret crocs merah-mu itu, mbakyu. selama di bali tahun lalupun aku memotret kaki dan sandal jepitku dimana-mana, hehehe… tuh lg kupasang jadi DP di BBM.
Gue punya tante di mataram, dosen Unram
pengen banget gue berkunjung ke tempat dia. tapi gak kesampean sampe sekarang…
setelah baca postingan ini, tambah besarlah keinginan gue
Y Alah berikanlah aku rejeki berlebih agar aku ada modal travelling ke mataram.. 😀
salam akrab dari burung hantu
http://blog.beswandjarum.com/denus/2010/08/05/standing-sex-malu-maluin-kota-palembang/
@tyka : oii…sampe kapan di jakarta?
@ denuzz : gw aminin aja yeeee
Pulau Tidung lah, next trip 😀
gimana kalau ke pulau untung jawa ? ga pake tiket tuh
[…] take annual leave on January as well… Langsung kami ‘liat2xan’, pengen balik ke Gili Trawangan lagi sepertinya bakal berat di ongkos. Now, we are browsing place to go? Sempat terlintas rute ‘ […]
Wew, indahnya! Adik saya sudah pernah sampe Lombok, saya belom… T_T
[…] 1 Sampai Lombok International Airport yang baru buka akhir tahun lalu kalo ngga salah, tahun 2010 gw kesini bandaranya masih di Selaparang. sekarang dijadikan Lanud buat TNI. Seperti yang kita baca di […]
[…] Sampe Bangsal I notice they now build a permanent jetty, kayaknya ngga liat ini deh 2 tahun lalu. […]
[…] Eyang Geroge Bernard Shaw ngga sempat ke Pantai Mawun aja sih kalo menurut gw *MAKSA LAGI* […]